RUSAK
Karya, Almira Khoirina.
bagai menyelami bumi ini…
untuk menggigit detik jarum…
menghancurkan jarum jam…
ingin menghentikan waktu…
khayalanku tidak berakhir…
ini akan menjadi akhir dari bumi kita…
tak dapat dihentikan jika sendiri…
aku terus maju menghentikan sebelum terlambat…
suatu saat akan terjadi…
aku ingin melepas, menyembunyikan, melupakan…
kata “maafkan aku” tidak akan cukup…
ini harus benar benar dihentikan…
tak perlu kata maaf hanya perlu tindakan…
###
TUMBUH SATU
Karya, Agas Kirani.
Terangkanlah kepada mereka
Untuk kepentingan bersama
Melihat langit menurunkan tangisnya
Berduka akan kondisinya
Udara telah berubah
Harapan ada untuk merubah
Semakin hijau hutanku sayang
Agar datang ketenangan
Tumbuh sejajar, lebat, dan menjulang
Ubaharu namun menawan
###
DIKARA BUANA
Karya, Hanifah Rahma Sari.
Daun jatuh tepat di depan mata
Indah warnanya yang tampak nyata
Kala pelangi mulai hadir di depan mata
Aku tersenyum untuk berkata
Rimbunnya pohon di marcapada
Akan terjaga hingga dewasa
Begitu indah bak nirwana
Untuk dipuja mata manusia
Aku pun berpikir sama
Negeri indah yang mempesona
Akan ku jaga hingga sempurna usia
###
Alas Jingga
Karya, Hasna Lutfia.
Kicauan burung terdengar merdu
Anak ayam yang juga memekik sendu
Langit dan awan membentang indah biru
Angin membawakan sinar sang surya yang tampak malu-malu
Bentangan langit biru menjadi saksi
Umat manusia berkompetisi
Meraih pundi-pundi materi
Insan di dunia tidak peduli, dengan tangisan alam yang menyayat hati
Menangis pilu
Engkau rusak hamparan hijau nan indah itu
Naas sudah bumi kita
Alas yang dulu hijau menjadi jingga
Namun apakah mereka peduli?
Gersang tanah mulai menggerogoti
Ingatlah akan kehidupan yang akan datang
Syukuri nikmat Tuhan, niscaya akan dipermudah
###
Bumi Pertiwi
Karya, Zhilla Sandy.
Negeri ini kian panas
Eloklah bila kita padamkan
Seribu pohon ditanam
Puluhan ribu bermekaran
Angin sejuk menari merias
Lebah beradu manis pada bunga
Oh, nuansa surga impian
Kau tak pandai mengelak
Alam sudah berbicara
Kembalikan bumi pertiwi ini
Engkau ku percaya di sini
Berbagi kasih bukan duri
Aku ingin seperti dulu lagi
Nestapa nian melihat bumi ini
Gugur pohon lebih menyayat hati
Suara dan teriak hati tak lagi berarti
Alam menangis tersakiti
Aliran kesejukan menanti
Nadi ini berjanji menjaga bumi
###
Alam
Karya, Raniya Haura Khadijah Putri.
Berabad tahun alam menderita
Umur panjang tak kenal cita
Menuntut para insan tuk setia
Ilmu diberi kembali ke semesta
Kabut dingin menusuk diri
Insan murni pasti memberi
Tua muda kerap mengobati
Alam tahu membalas budi
###
Hijau Alamku
Karya, Devana Shifa.
Jauh disana ku lihat pepohonan asri
Aneka hijau memikat hati
Liung selalu ke arah matahari
Ujaran sejuk selalu tak terhenti
Riang sudah jika mengamati
Siang terik terasa sejuk
Unik sudah terus berkecamuk
Raba mata tak lagi suntuk
Gaduh terdengar ketika sang surya terbit dari ufuk
Aneka kicauan kian merasuk
Ingin selalu memandang alamku
Nan indah dan hijau
Denganmu pikiran buruk terus berlalu
Alangkah senang atas baiknya hadirmu
Harap seperti ini selalu
###