Nilai-nilai Budaya Pemerintahan SATRIYA

SMA Negeri 11 Yogyakarta Menerapkan Nilai-nilai Budaya Pemerintahan SATRIYA

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya Pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta maka pegawai di lingkungan SMA Negeri 11 Yogyakarta baik guru dan karyawan menerapkan budaya SATRIYA. Budaya SATRIYA merupakan bentuk komitmen dalam mencapai keberhasilan transformasi birokrasi dalam melaksanakan program pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu filosofi “Hamemayu Hayuning Bawana” dan ajaran moral sawiji, greget, sengguh ora mingkuh serta semangat golong gilig.

“Hamemayu Hayuning Bawana” mengandung makna sebagai kewajiban melindungi, memelihara serta membina keselamatan dunia dan lebih mementingkan berkarya untuk masyarakat daripada memenuhi ambisi pribadi. Sawiji, greget, senggguh ora mingkuh serta semangat golong gilig merupakan makna SATRIYA sebagai watak ksatria yang berarti konsentrasi, semangat, percaya diri dengan rendah hati dan bertanggung jawab serta semangat golong gilig yang dimaksud artinya semangat persatuan kesatuan antara manusia dengan Tuhannya dan sesama manusia. SATRIYA juga bermakna sebagai singkatan dari:

  1. Selaras artinya dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan hubungan manusi dengan Tuhan, alam semesta dan sesama manusia. Implementasi Selaras di SMA Negeri 11 Yogyakarta antara lain kegiatan Imtaq (Peningkatan Iman dan Taqwa) yang diadakan sebulan sekali, kegiatan        adiwiyata bersih lingkungan, dan kegiatan    sosial antar sesama rekan kerja.
Foto salah satu guru menanam pohon bentuk dari implementasi Selaras

2. Akal budi luhur-jati diri artinya keluhuran jati diri seseorang merupakan pengejawantahan perikemanusiannya. Implementasi Akal budi luhur-jati diri  antara lain: taat terhadap kode etik pegawai dan adaptif terhadap perubahan  yang diwujudkan dalam implementasi kurikulum merdeka pada tahun pelajaran 2023/2024.

3. Teladan-keteladanan artinya dapat dijadikan panutan atau contoh oleh  lingkungannya. Implementasi  Teladan-keteladanan diantaranya  menjalankan peran pegawai di lingkungan SMA Negeri 11 Yogyakarta secara adil.

4. Rela melayani artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan masyarakat. Implementasi aktif dalam media sosial yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

5. Inovatif artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah kemajuan individu dan kelompok.

6. Yakin dan percaya diri artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakannya akan membawa kemajuan dan manfaat baik intern maupun ekstern.

7. Ahli-profesional artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada pekerjaanya. Implementasi di lingkungan SMA Negeri 11 Yogyakarta yaitu guru   melakukan pengembangan profesi menyusun karya tulis ilmiah berupa penelitian            tindakan kelas.

Adapun penerapan budaya SATRIYA yang nampak secara fisik yaitu penyematan PIN pada seragam kerja guru dan karyawan di lingkungan SMA Negeri 11 Yogyakarta setiap hari.

Foto Bapak Ibu menyematkan PIN SATRIYA pada seragam kerja

 Dengan demikian, melalui penerapan budaya SATRIYA di lingkungan SMA Negeri 11 Yogyakarta merupakan bentuk komitmen mencapai keberhasilan dalam melaksanakan program pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.(Nike)

 

 

 

 

Bagikan Artikel Ini: